nuii-indis

nuii-indis
ekspresi music

Selasa, 23 Maret 2010

ii galuu banget

hadouu, bener-bener ya cowo zaman sekarang tuh ..."BUAYA"
kenapa siih mereka peduli kita saat mereka butuh kita aja ? apa gak mikirin ya ...kita juga butuh mereka.
Emang bener-bener ego nya cowo tuh tinggi setinggi gunung yang paling tinggi, he...
Ya... sudahlah, ngapain juga kita mikiran cowo dan orang nya kaya gitu, toh malah bikin kita rugi.
Jangan sampe lah ya, kita itu tertipu dengan baiknya dia ke kita, perhatiannya dia ke kita kalau hanya dia cuma pengen ada apa nya aja ke kita.
Rasa - rasanya, saat ini aku gak pengen dulu pikirin orang kaya gitu, cari suasana baru ahz...
ngapain ya ...?
Bingung dah, yang jelas sebelum dapet ide biar lupa sama orang yang kaya gitu, kalau gak maen game ya....facebook lah hhi* ...

Senin, 15 Maret 2010

kenagan

Tanggal 11 Oktober 2008 saat masih anak - anak SMK kelas 3, aku punya temen - temen yang semuanya tuh pada baik banget, gak salah punya temen2 kaya mereka yang care banget satu sama lain nya.
"iPey, Doang, Gie, Ritha dan Ocha", mereka temen2 kelas yang paling deket...
nii photo c.Ocha nya ketinggalan...Ni pas lagi maen-maen di kolam berenag, seru abis !!!

tapi sekarang mereka udah pada mau nikah semua, Gie udah punya anak 1, Ocha juga. terus Doang nikahnya ntar tanggal 21 Maret sayang aku kayanya gak akan bisa datang soalnya gak akan keburu pulang dari Bali.
Terus ritha lagi nikah nya tanggal 01 Mei, cepet-cepet banget ya mereka dapet jodohnya.
yang tersisa tingaal aku sama ipey...
Kita temen seperjuangan banget dagh ...susah kalau rasa-rasanya gak akan kumpul-kumpul lagi.

nah yang di bahas kali ini, pada tanggal 11 Oktober itu yang rencananya kita mau ada acara kecil-kecilan...salh satu temen kita Ritha bawa banyak baget temen laki nya...
Huh ada 10 motor, masing-masing ada yang boncengan ada juga nggak.
Otomotis aku dan temen-temen lainya kaget dong koq acara kita jadi ada orang lainya segala sih, padahal kan ini acara, acara kita-kita aja gak sama orang lain.
Tapi ya udah lah gak apa-apa. toh udah terlanjur ini dan gak mungkin kan aku yang punya rumah nd anak-anak ngusir temen-temennyac.Ritah.
Akhirnya kita semua ngumpul, ya...semuanya ada sekitar 25 orang lah kaya yang mau syukuran aja..
kita semua rencanain mau pada ngapain, bingung kan soalnya ada orang lain yang otomatis kita juga gak kenal sama mereka...
ya udah kita semua yang belum pada kenal, kenalan deh ...ngobrol-ngobrol, nyalain music, makan-makan, minum-minum juga . hhihi*
nah pas kita lagi asik-asik nya karena udah pada kenal dan akrab kita semua udah pada puyeng  , sebagian juga pada pulang yang dirumah hanya ada sebagian aku, ipey, ritha, bangkyt, kamil, abank, iwan, tikas, kemas mereka masih ada kebetulan aku deket nya sama c.kamil hhe, nagh karena aku puyeng juga tuh akhir nya tidur aja dagh karena di klonin sama musik sama c.kmil juga
..., sampe-sampe ketiduran pules banget karena di selimut ujan pula, pas bangun sumpah itu rumah berantakan banget kaya kapal di Bom sama Nurdin M.Top aja, huh capenya hari itu, tapi pas aku baru mau beres-beres ada sahabat yang dari kecil sampai sekarang dateng ke rumah namanya Anton, dia emang temen paling baik lebih-lebih baik dari siapa pun..dia beresin tuh keadaan rumah yang berantakan sekali (untung nya lagi gak ada c.ma2h), yah..udah pada beres tuh semua barang c.anton nyuruh aku duduk terus di ceramahin, terus juga disuruh mandi ngambil air wudhlu pula...dasar aku disuruh solat deh...


Cukup daghh
 segitu dulu tar ada kelanjutannya...
See u jangan bosen baca cerita nya ya..

Jumat, 12 Maret 2010

Kangen Bandung

Udah lumayan cukup lama akku meninggalkan Bandung.
rasanya kangen banget, sama temen-temen, maen bareng, ngumpul-ngumpul ...
hmmmp. sekarang rasanya seppi, panas hidup di Bali.
Pengen pulang dahh kke Bandung.
Tapi bingung juga, mana di sini muzti kerja, tapi tetep pengen pulang.
Tapi bilang nya gimana ya ke c.boss ? Bingung dahh, huhu*  :-?
makin bingung ajjah liat foto ini ...

Kamis, 11 Maret 2010

PARAMORE


Aku suka paramore, music alternative-rok ini, menjadi inspirasi q saat aku dengar lagu yang berjudul crushcrushcrush, ini sejarah nya paramore.
Paramore, band dengan genre musik alternative-rock ini terbentuk pada tahun 2004, mereka berkumpul jadi satu pada saat berada di franklin, tennessee USA. Pada saat itu Hayley William sang vokalis cewek pindah ke kota dan bertemu kakak adik bersaudara Josh Farro (Gitaris) dan Zac Farro (Drummer). Awal rencananya hanya bertiga akan tetapi kemudian mendapatkan personil baru yaitu Jason Bynum (Gitar-Rhythm) dan Jeremy Davis (Bass). Dari situ mereka berlima menjadi antusias untuk bermain musik dan membentuk group band yang diberi nama paramore.
Kombinasi musik yang dibawakan kakak beradik Josh Farro dan Zac Farro membawa energi positif dalam bermain musik yang banyak menarik perhatian masyarakat sekitar florida. Sekaligus disana mereka memulai debut pertama mereka di tahun 2005 dengan album “All We Know is Falling”. Setelah penyelesaian rekaman, mereka memulai tur jalanan yang pada saat itu bareng dengan band-band seperti simple plan dan story of the year. Tak lama kemudian, akhir tahun 2005, Bynum sang gitaris digantikan oleh William “Hunter” Lamb.
Di tahun 2006 mereka tidak membuat album, hanya tur ke kota-kota sekitar sekaligus menyiapkan album kedua mereka. Awal tahun 2007, tepatnya sekitar bulan maret, sang gitaris dengan sebutan “Hunter” yang menggantikan Bynum, William Lamb harus keluar dari band ini dikarenakan menikah. Dengan tersisa empat personil beserta dukungan yang antusias dari fans mereka, Paramore tetap melanjutkan bermusik, alhasil pada bulan juni 2007, album kedua mereka telah berhasil dirilis dengan judul “Riot!”., dengan lagu hit single mereka berjudul “Misery Business”. Disusul lagu andalan “Born For This” dan juga “Crushcrushcrush” yang bener-bener rame.
Dan kini Paramore mulai menggarap album ketiganya, “Ini waktunya kita pulang dan memainkan beberapa musik di rumah,” ujar sang vokalis Hayley Williams.
Hayley mengaku ingin secepatnya kembali ke kampung halaman untuk mulai mengabadikan karya mereka. Para personel Paramore mulai mengumpulkan materi albumnya selama menjalankan tur.
Walaupun tak sabar, Hayley mengaku tak mau buru-buru. Mereka menginginkan karya yang lugas dan murni tanpa keterpaksaan.
“Kami jelas tak akan buru-buru menggarap sesuatu atau memaksa lagu tersebut keluar secepatnya,” jelas Hayley.
Band asuhan dari label rekaman Fueled by Ramen (yang juga mengasuh Fall Out Boy dan Panic! at the Disco) ini mengetahui hal terakhir terpenting dari emo adalah emosi itu sendiri maka Hayley memainkan kericuhan emosi pada penonton dengan berfokus pada energi dan membawanya keluar.
Hayley secara umum menghindari baik gambaran kekerasan yang sering dikaitkan dengan provokasi musik rock ‘n’ roll dan gambaran seksual yang sering dikaitkan dengan musik pop. Mungkin berhubungan dengan hal lainnya juga, ia, adalah juga pemusik rock Kristiani; terlihat dari tulisan ucapan terima kasih pada album Paramore baru-baru ini, “Riot!” (Fueled by Ramen/Atlantic), setiap anggotanya berterima kasih kepada Yesus terlebih dahulu. Dan selagi Hayley menghindari lirik-lirik evangelikal yang terlalu berlebihan, kebanyakan dari lagu-lagu cinta band ini (seperti “Miracle!” dan “Hallelujah”) juga terdengar seperti narasi perubahan pada iman.
Dalam sebuah postingan di blog band-nya, Hayley mengekspresikan imannya dalam sebuah postingan diskusi mengenai lirik lagu “Misery Business,” yang mengucapkan, “God, does it feel so good.” Ia menjelaskan bahwa ketika ia mengarang lirik tersebut, ia menaruh kata Tuhan sebagai kata biasa saja, tetapi kemudian perspektif dia berbeda. “Saya mungkin telah membuat sebagian dari Anda percaya bahwa saya mengungkapkan Juruselamat saya dengan sekedar lewat saja. Dan saya tidak,” tulisnya, lalu menambahkan, “ketika saya menyanyikan bagian lirik tersebut, saya mengatakan kepada Tuhan bahwa itu terasa sangat baik dan nyaman bagi saya untuk berdiri sendiri dan mengalami kemenangan setelah mengalami bulan-bulan panjang merasakan kekecewaan dan terluka.”
Paramore memang menyatakan iman mereka dengan cara yang bold dan tidak malu-malu tanpa berusaha untuk mengkhotbahi. Seperti dalam sebuah wawancara dengan majalah Rolling Stone, ketika ditanyakan sebagai orang Kristiani yang setia, bagaimana mereka menghubungkan iman mereka dengan musik mereka, Hayley menjawab, “Saya mencoba untuk berbicara mengenai perjuangan dan ketidak-sempurnaan dan bahkan mempertanyakan iman Anda sewaktu-waktu. Itu adalah orang lain yang memaksakan iman mereka di mulut orang lain hingga menciptakan stigma melawan artis dengan latar belakang relijius.”
Paramore juga bekerjasama dengan organisasi non-profit yang banyak menolong anak muda dari keputus-asaan atau keinginan bunuh diri di AS, To Write Love On Her Arms, yang juga sebenarnya adalah organisasi non-profit bernilaikan kekristenan. Dikarenakan keterlibatan mereka dengan organisasi tersebut, reporter Absolute Punk mengungkapkan bahwa banyak orang menganggap mereka adalah band Kristiani, atau setidaknya sangat dipengaruhi oleh agama. Apakah benar mereka begitu?
Hayley: Kami sebenarnya adalah ateis. (tertawa) Tidak, kami pribadi masing-masing percaya kepada Yesus Kristus.
Josh: Kami Kristiani, tetapi kami bukan band Kristiani. Kami hanya seperti orang lain, you know? Kami memiliki iman kami sendiri.
Sebelum terkenal luas di dunia musik sekuler hingga mendapatkan nominasi Grammy Award di tahun 2008 kemarin, Paramore yang memiliki skill musikalitas patut diacungi jempol ini memang merangkak dari lingkup musik CCM (Christian Contemporary Music, red). Musik mereka memang sangat segar dan relevan bagi anak muda sekarang. Sangat menyenangkan untuk mengetahui bahwa pernyataan iman dan gaya hidup mereka tidaklah berubah di tengah puncak popularitas mereka.
Trivia about Paramore:
• Hayley, rocker perempuan yang memiliki scream yang cadas ini kelahiran tahun 1988. Dan yang termuda adalah Zac Farro yang kelahiran tahun 1990.
• Masa sekolah mereka tidak seperti bersekolah kebanyakan, tetapi homeschooling.
• Lagu Decode karya Paramore menjadi soundtrack untuk film remaja Twilight yang booming besar.
• Discography: All We Know Is Falling (2005), Riot! (2007).